Dahulu kita bertemu di pendakian gunung dan kalian tahu bahwa aku satu-satunya yang tidak sesak nafas di antara kalian. Karena aku menyembunyikan nafasku yang tersengal.
Kalian payah.
Kemudian sampai di puncak gunung yang tinggi. Aku melihat ke bawah tanpa rasa takut. Dan kalian melihat ke atas tanpa rasa takut.
Aku memang payah.
Tapi,
pantai, gunung, dan awan tak ada yang tak indah.
Mungkin jika kita bertemu kembali pada salah satu tempat itu,
itu karena kita menginginkannya. Selalu menginginkannya.
Menginginkan kembali ada rindu.
Karena benar apa kata orang:
Tidak ada yang lebih sulit dari memutar waktu, dan tidak ada yang lebih mudah dari bernostalgia. Rindu adalah rasa terbaik dari kata hilang.
Namun, jujur, aku tidak bermimpi keras ada di atas awan. Aku,
Pantai Khara.
“Kenapa kau menuliskan nama lengkapmu? Kenapa tidak ‘Harap’ saja? Kan lebih keren.”
“Karena ‘Harap’ baru ada di dunia, saat bertemu denganmu..”
***