“Harap, kau itu apa ya?”
“Aku itu wanita kerbau.”
“Kapan kau lahir ke dunia ini?”
“Ketika ayah dan ibuku sibuk bekerja.”
“Di mana?”
“Saat itu ayah dan ibuku sedang ada proyek di sebuah pantai berpasir putih.”
“Kenapa kau bisa lahir di sana?”
“Ibuku memang sedang mengandung aku, namun beliau bersikeras untuk tidak tinggal di rumah. Ia seorang pekerja keras.”
“Ibumu itu siapa?”
“Seorang pelukis.”
“Bagaimana beliau bisa menjadi pelukis?”
“Karena ibu tidak terlalu menyukai ayahku yang selalu tidak punya waktu untuk tidur.”
“Berarti ibumu ingin lebih bebas dibandingkan dengan ayahmu yang sibuk bekerja, makanya beliau menjadi seorang pelukis. Tapi mengapa ibumu masih sibuk ketika kau dalam kandungannya?”
“Ibuku membantu proyek ayahku agar cepat selesai. Sehingga ayahku bisa memiliki waktu ketika aku lahir nanti. Dan akhirnya beliau bisa melihat aku lahir ke dunia ini dari perjuangan ibuku.”
“Keluarga yang sempurna.. kau lahir di keluarga yang sempurna..”
“Ya. Sesuai harapan mereka.”
“Waktu itu apa harapanmu ketika kau tahu bahwa keluargamu sempurna?”
“Aku menjadi wanita yang seindah dan sekuat namaku.”
“Sekarang aku boleh tahu siapa nama panjangmu?”
“Pantai Khara.”
***