Kamar Tamu: "5W + 1H ++."

“Kau ini pria kerbau yang seperti apa, Kucil?”

“Aku pria kerbau yang baik. Tapi semua pria kerbau memang baik.”

“Kapan kau terlahir sebagai pria kerbau?”

“Saat ibuku melahirkanku.”

“Siapa ibumu?”

“Wanita muda yang telah meninggal.”

“Di mana ibumu meninggal?”

“Tidak di depan mataku.”

“Mengapa kau tidak ada ketika ibumu meninggal?”

“Karena ibuku dirawat di rumah sakit, sedangkan aku di penjara.”


“Bagaimana ceritanya kau bisa dipenjara?”

“Aku menjual semua harta ibu, dan kubelikan obat penenang untukku. Aku tenang saat itu, tapi ibuku tidak. Aku tidak tenang karena ayahku sibuk konser di luar negeri.”

“Ayahmu seorang musisi di luar negeri?”

“Bukan. Ayahku seorang manajer sekaligus personil band musikalisasi puisi. Ia menonton konser The Vines di Australia. Ia menggunakan momen itu untuk menyebarkan mini album mereka. Tapi karena ia terlalu mendalami tiap lagu di konser itu, ia lupa tujuan awalnya.”

“Seperti apa band-nya?”

“Namanya Racau Kemarau ft Dead Japra. Racau Kemarau adalah partner ayahku dalam menciptakan lirik lagunya, sedangkan ayahku senang melahirkan instrumen. Ia adalah orang berpengaruh di lingkunganku. Ia pernah hampir mati saat demonstrasi karena ia menentang perokok yang selalu membawa api.

Oleh karena itu ia dikenal dengan nama Dead Japra. Ia sampai lupa nama aslinya. Aku mulai menyukainya ketika ia menyukai tanaman merambat, karena sering ia gunakan untuk mahkota ibu. Terakhir, saat ibu meninggalkan kami, ia membukukan kumpulan puisi dari Racau Kemarau dan diberi judul Kutsel and Hareep. Buku itu selalu ditaruh di hati ayah.”

“Sedalam apa isi buku Kutsel and Hareep bagi ayahmu?”

“Aku tidak tahu. Tapi mungkin ini bisa menjawab pertanyaanmu: Kutsel adalah nama lahirku. Dan ibuku bernama Hareep.”

***