Ada yang sangat ingin kautemui? :)

Ruang Televisi: "Oleh-Oleh."

Kucil, aku sedang di toko pernak-pernik. Kau mau apa?

Maksudmu aku akan memakai pita rambut?

Hahaha, maksudku sedang mengabarkan situasi. Lalu kau mau kubelikan apa? Maka nanti akan kucarikan.

Kau benar-benar tertawa?

Aku bilang aku memburuk, bukan berarti aku harus menggaruk tembok sampai habis, kan?

Memangnya kau sudah menggaruk tembok sampai sedalam apa, Har?

Jawablah pertanyaan pentingku.

Mmm.. apa ya.. kira-kira kau akan membelikan aku apa, Har?


Demi Dead Japra!

Eh, kau tahu Racau Kemarau dan Dead Japra sudah bubar?

Oya? Kau dapat kabar dari mana?

Dengar-dengar sih, di akun Dead Japra sudah tidak ada postingan lagu mereka. Hanya ada ia sendiri, dan Dead Japra and His Grandchild.

Jangan mendahului. Mungkin saja mereka sedang sibuk.

Memangnya kenapa kalau mereka bubar? Malah bagus kan? Aku takkan bertemu Racau Kemarau lagi bila ingin bertemu Dead Japra.

Bukankah itu berarti mereka ‘mati’?

Mungkin Dead Japra baru menyadari, lebih baik mati daripada hidup bersama Racau Kemarau.

Kau sok tahu, Kucil.

Hah, aku merasakannya dari awal. Racau Kemarau hanya pintar berwacana! Kau tahu kan kalau Dead Japra sangat tak suka diceramahinya? Ya, mereka bertengkar!

Berarti masih bisa bersatu kan?

Hah? Mengapa kau sangat ingin mereka bersatu?

Karena aku tidak membenci mereka. Untuk apa aku menginginkan mereka berpisah?

Kau tak harus membencinya bila ingin memisahkan mereka, Harap. Kau hanya perlu mengerti betapa tak bisa disatukannya mereka!

Seperti kau yang tak bisa bersatu dengan Racau Kemarau?

Untuk apa aku bersatu dengannya? Aku punya kau.

Kau tak harus memiliki seutuhnya bila harus bersatu. Kau hanya perlu mengerti satu sama lain. Kau tak harus merumuskan segala sesuatu yang hanya menggunakan hati.

Alah, kau tahu apa, Harap!

Ya, kau pun tahu apa tentang mereka?

Katanya kau akan membelikanku oleh-oleh? Kau membelikanku apa, Har?

Kau tak bisa menjawabnya kan? Sama seperti aku tak bisa menjawab pertanyaanmu tentang perkiraan aku akan membelikanmu apa.

Kau menyamakan itu semua? Kau tak mengerti aku, Harap? Bahkan kau tak tahu jawaban apa yang harus kaubelikan untukku, Harap?!

Ya, karena tadi aku di toko pernak-pernik. Jelas saja aku tak tahu. Tapi sekarang aku tahu, karena aku sedang di cake shop.

Kau berdebat denganku di cake shop? Kau makan kue sedangkan aku di sini berdebat denganmu tanpa apa-apa? Kau jahat, Harap!

Kalau aku jahat, aku akan membelikanmu pita rambut. Aku pergi ke cake shop karena aku tahu kau suka bolu pisang.

Oh, Tuhan! Seakan-akan ini sudah direncanakan. Sehingga kau begitu pintar!

Hahaha, kau tahu tidak, aku mendapatkan pelajaran dari temanku yang ahli agama. Tidak ada kebetulan, semua sudah direncanakan. Itu takdir.

Ah……….. kalau Racau Kemarau dan Dead Japra berpisah, maka itu takdir?

Mmm.. mungkin sama seperti takdir mengatakan bahwa aku akan pulang sore ini. Rapikan rumah, ya.

Kau pulang hari ini? Sore ini juga kau berangkat dari sana? Oh, Tuhan! Aku senang sekali Kau menciptakan takdir yang menyenangkan!

Kalau begitu, jangan lupa rapikan rumah, ya.

Mungkin garis takdirnya aku tidak akan merapikan rumah, Har. Jadi jangan salahkan aku, ya. Salahkan saja takdir, bisa saja kan takdir memang membuatku tak merapikan rumah.

Masih ada tiga jam. Aku penasaran, di garis takdir nanti aku akan marah-marah karena rumah berantakan lalu menaruh bolu pisang di kulkas, atau memelukmu karena senang melihat indahnya rumah kita, ya? Aku tak sabar.

(Kucil langsung bergegas merapikan rumah, khususnya ruang televisi)

***

Ini bukan kalimat basa-basi dari mereka,
melainkan karena kau harus benar-benar baik-baik saja..

Ini bukan kalimat basa-basi dari mereka,<br>melainkan karena kau harus benar-benar baik-baik saja..