Harap mengikuti Kucil di belakangnya.
Dan selesai hingga mereka berdoa bersama. Harap dan Kucil salaman.
Kucil masih memegang tangan Harap, “Bagaimana kalau sekarang kita menikah saja?”
Harap terdiam, “Tapi bagaimana caranya? Disini penghulu sedang tidak bersama kita. Kalau aku yang jadi penghulu, lalu kau menikah dengan siapa?” Harap melepaskan tangannya dari genggaman Kucil.
“Kalau aku yang jadi penghulu, lalu kau menikah dengan siapa?” lanjut Harap.
Kucil menunduk, “Demi Tuhan, Har. Aku tak mau kau jadi penghulu.”
“Ya, sama,” jawab Harap. “Beruntunglah kita menjadi kerbau, walau belum nikah kita bisa serumah.”
Kucil mengangkat wajahnya, “Ya, dan tak perlu berkewarganegaraan asing.”
***